Tuesday, November 28, 2006

Zuhal yang saya kenal.

Prof Dr Ir Zuhal pernah mencapai karier puncak sebagai Menteri Riset dan Teknologi pada zamannya Presiden BJ Habibie.Saya mengenalnya beberapa puluh tahun yang lalu,pada saat saya duduk ditingkat terakhir di ITB-jurusan Elektroteknik dengan specialisasi Teknik Tenaga Listrik. Beliau pada saat itu baru saja pulang dari Jepang menyelesaikan studinya S1(BSc),dan ditugaskan sebagai dosen di ITB dengan status asisten ahli.Karena masih asisten ahli,kami masih sering kuliah bersama,beliau bertugas sebagai pendengar,artinya tidak ikut ujian,sedangkan kami tentu saja harus ikut ujian.Saya lulus tahun 1973,dan kerja di PLN,dan saya dengar beliau tugas belajar ke Australia mengambil S2.Setelah pulang dari Australia,beliau memberi kuliah,dan statusnya bukan asisten ahli lagi.Karena di ITB merasa banyak saingan,kebetulan Fakultas Teknik UI membuka jurusan Elektroteknik,beliau pindah kesana dan diangkat menjadi Sekretaris Jurusan dan Ketua Jurusan Dr Artono Arismunandar,yg juga menjabat Direktur LMK-PLN.Dibawah bimbingan Dr Arismunandar,Zuhal mengambil S3 dari UI,dan Dr Arismunandar berkepentingan agar beliau menjadi Guru Besar,Prof. Setelah itu Dr Zuhal pindah ke LIPI,terus ke BPPT dan menjadi Staf Ahli Menteri Pertambangan dan Energi.Kemudian ada masalah di PLN soal Listrik Swasta,beliau tukar tempat dengan Ir Ermansyah Jamin.Dari jabatan Dirut PLN kemudian beliau loncat menjadi Dirjen Listrik dan Energi Baru.Setelah itu menjadi Menteri Riset dan Teknologi.Hal yg menonjol sejak di ITB, beliau adalah aktivis Mesjid Salman dan kemudian hari menjadi Dewan Pakar ICMI.Saya mengagumi kariernya yg gemilang,terakhir beliau adalah Rektor Universitas Al Azhar di Jakarta.Sewaktu beliau menjadi Dirut PLN,saya tidak pernah berusa mendekatkan diri kepadanya,walaupun sering ketemu di kampus ITB,karena saya tidak pintar melakukannya.Namun saya kagum akan perjalanan kariernya. Alumni ITB,IrB .Simarmata MM.

1 Comments:

Blogger Buntu Sijagat said...

saya terkagum-kagum dengan bapak-bapak alumni ITB di tahun 80'an. tidak sedikit kontribusi mereka dalam mengembangkan iptek di indonesia. kita sebut saja mulai dari p' samaun samadikun (alm), p' dody tisna amijaya (alm), p' muhammadi siswosudarmo(alm). p' prof samadikum samadikum dgn konsep lembah silikon bandung. mereka mengembangkan pengetahuan dasar di bidang mikroelektronika u/ indonesia. yg cukup terkagum-kagum, di pagi hari saya bertemu dgn beliau ketika itu sedang mencari barang-barang elektronika bekas di kawasan pasar majestik jakarta. rupaya yg di cari adalah lempengan (pcb) produk-produk impor. Saya kira jarang sekali sebagai seorang ilmuwan mau mengkais kembali produk mikroelektrika impor untuk di pelajari kembali. Disisi lain saya kira hubungan bapak-bapak mengembangkan bidang keilmuwan elektronika sepertinya seperti sistem faraiz - pewarisan ilmu pengetahuan yg tak ada habisnya. lihat saja generasi berikutnya seperti p' zuhal dgn sistem z-plan, p' muhammadi dikenal dgn K3 (Komputer - Komunikasi - Kendali). terakhir ketika p' zuhal sudah tidak lagi menjabat sebagai menristek....gagasan dan pemikirannya telah dituangkan dalam bukunya "Iptek Memasuki Milenium III", mungkin sekarang sudah ada terbitan barunya.

10:42 PM  

Post a Comment

<< Home