Tuesday, December 12, 2006

Mengunjungi Timor Timur.

Saya mengunjungi Timor Timur pada tanggal 16 Januari 1996,jadi jauh sebelum merdeka seperti sekarang yg dikenal dengan Timor Leste.Keberangkatan kami kesana adalah dalam rangka study pembangunan PLTA Los Palos.Kami berangkat dari Jakarta pagi hari dengan pesawat Merpati dan stop sebentar di Surabaya,Denpasar dan Kupang.Kami sampai di Dili sudah sore hari dan langsung menuju Penginapan.Di Air Port Dili kami dijemput oleh Kepala PLN Cabang Dili.Besok harinya tanggal 17 Januari 1966,dengan mengambil tempat di kantor PLN Cabang Dili,kami mengadakan diskusi intern antara kami dari Tim Amdal PLN Pusat,Tim Teknis Amdal Direktorat Jenderal Listrik dan Energi Baru,Pejabat PLN Cabang Dili yg terkait dengan PLTA Los Palos,serta konsultan yg membuat study Amdal PLTA Los Palos. Besoknya pada tanggal 18 Januari 1966,kami mengadakan Public Hearing di kantor Pemda Kabupaten Los Palos.Pertemuan di hadiri oleh Pemda Kabupaten Los Palos,serta wakil-wakil dari masyarakat terutama LSM,Lembaga Swadaya Masyarakat.Karena kondisi keamanan dianggap belum kondusif,gangguan Fretelin disana-sini masih ada,maka kami berangkat pada pagi hari dan Publik Hearing dilakukan pada siang hari,lalu sore hari kami sudah kembali ke Dili,dengan mempergunakan empat kendaraan,termasuk pengawalan oleh aparat keamanan.Tanggal 19 Januari 1996,dengan mengambil tempat di kantor Gubernur Timor Timur,rapat Amdal yg dihadiri seluruh instansi terkait dari kantor Pemda Timor Timur,berjalan lancar.Semua sepakat bahwa untuk menunjang pembangunan di Timor Timur perlu segera direaliser pembangunan PLTA Los Palos yg diharapkan dapat menjadi tulang punggung kelistrikan di Timor Timur.Hasil rapat kemudian kami bawa ke PLN Pusat untuk diteruskan ke Departemen Pertambangan dan Energi,untuk mendapatkan pengesahan setelah terlebih dahulu melakukan Rapat Amdal yg dihadiri wakil-wakil dari Departemen terkait terutama kantor Kementerian Lingkungan Hidup(KLH).Bagaimana selanjutnya hasil study ini,tidak jelas karena perkembangan politik yang demikian cepat,setelah berakhirnya rezim Suharto,maka Timor Timur pun lepas dari pangkuan ibu pertiwi,dan jadilah ia menjadi negara Timor Leste.Wakil Ketua Tim Amdal PLN,Ir Berlin Simarmata MM.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home